Profil Desa Jingkang

Ketahui informasi secara rinci Desa Jingkang mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Jingkang

Tentang Kami

Profil Desa Jingkang, Karangjambu, Purbalingga. Mengupas potensi unggulan cengkeh dan kapulaga, posisi strategis di perbatasan 3 kabupaten, serta tantangan berat terkait isolasi geografis dan kerawanan bencana longsor.

  • Sentra Rempah Unggulan

    Desa Jingkang merupakan pusat penghasil komoditas cengkeh dan kapulaga berkualitas di Kecamatan Karangjambu, yang menjadi pilar utama perekonomian masyarakat setempat.

  • Tantangan Isolasi Geografis

    Kondisi infrastruktur jalan dan jembatan yang rawan rusak akibat longsor seringkali membuat desa ini, terutama beberapa dusunnya, terisolir dan menghambat aktivitas ekonomi.

  • Lokasi Strategis di Perbatasan Tiga Kabupaten

    Berada di titik temu wilayah Kabupaten Purbalingga, Pemalang, dan Banjarnegara, Desa Jingkang memiliki posisi geografis yang unik sekaligus kompleks.

Pasang Disini

Diapit oleh perbukitan terjal dan aliran sungai yang berkelok, Desa Jingkang di Kecamatan Karangjambu berdiri sebagai garda terdepan di ujung timur Kabupaten Purbalingga. Desa ini merupakan sebuah etalase kehidupan masyarakat pegunungan yang harmonis, di mana tradisi agraris menyatu dengan keindahan alam yang masih sangat asri. Sebagai salah satu desa di lereng utara yang kaya akan hasil bumi, khususnya cengkeh dan kapulaga, Jingkang menampilkan potret kemandirian ekonomi sekaligus tantangan berat terkait isolasi geografis dan kerawanan bencana. Kisah Desa Jingkang adalah narasi tentang ketangguhan, optimisme dan potensi tersembunyi yang menanti untuk dikembangkan.

Geografi dan Posisi Strategis di Perbatasan

Desa Jingkang secara administratif merupakan satu dari enam desa di wilayah Kecamatan Karangjambu, Kabupaten Purbalingga. Desa ini tercatat dengan kode wilayah 33.03.17.2006 dan menggunakan kode pos 53357. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Desa Jingkang memiliki luas wilayah 9,21 km², menjadikannya desa terluas kedua di kecamatannya.

Secara geografis, Desa Jingkang memiliki posisi yang unik dan strategis karena berada di titik perbatasan antara tiga kabupaten. Lokasinya yang berada di ujung paling timur Kecamatan Karangjambu membuatnya memiliki batas wilayah yang kompleks:

  • Sebelah Utara
    Berbatasan dengan wilayah Kabupaten Pemalang.
  • Sebelah Timur
    Berbatasan dengan wilayah Kabupaten Banjarnegara.
  • Sebelah Selatan
    Berbatasan dengan Desa Karangjambu dan Kecamatan Kertanegara.
  • Sebelah Barat
    Berbatasan dengan Desa Danasari.

Topografi Desa Jingkang didominasi oleh perbukitan curam dan lembah-lembah yang dalam. Kondisi ini menciptakan pemandangan alam yang spektakuler, namun di sisi lain juga menjadi tantangan utama dalam pembangunan infrastruktur. Akses menuju desa ini, terutama ke beberapa dusun terpencil, masih cukup sulit dan sangat bergantung pada kondisi cuaca. Ruas jalan utama yang menghubungkan desa ini dengan pusat kecamatan dan kabupaten lain merupakan urat nadi vital yang rentan terhadap longsor.

Demografi dan Struktur Sosial Masyarakat

Menurut data kependudukan Kabupaten Purbalingga per akhir tahun 2023, Desa Jingkang dihuni oleh 4.493 jiwa. Dengan luas wilayah 9,21 km², maka kepadatan penduduk di desa ini berada di angka sekitar 488 jiwa/km². Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang relatif rendah, dengan pemukiman penduduk yang menyebar di beberapa dusun yang dipisahkan oleh perbukitan dan lahan pertanian.

Masyarakat Desa Jingkang mayoritas berasal dari Suku Jawa dengan profesi utama sebagai petani. Struktur sosialnya sangat komunal dan dilandasi oleh semangat gotong royong yang kuat, yang disebut sambatan. Tradisi ini menjadi pilar utama dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari membantu tetangga yang sedang membangun rumah, mengerjakan sawah, hingga kerja bakti membersihkan lingkungan atau material longsor yang menutup jalan.

Dinamika sosial juga terlihat dari kehidupan beragama yang rukun dan partisipasi aktif dalam kegiatan desa. Pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) selalu menjadi momen penting yang diikuti dengan antusiasme tinggi oleh warga, sebagai wujud harapan akan kepemimpinan yang mampu membawa perubahan dan mengatasi berbagai tantangan yang ada di desa mereka.

Perekonomian Berbasis Komoditas Unggulan

Sektor agraris merupakan tulang punggung mutlak bagi perekonomian Desa Jingkang. Tanah yang subur di lereng-lereng perbukitan menjadi modal utama bagi warga untuk menanam berbagai komoditas bernilai ekonomi tinggi.

Emas Hijau dari Jingkang

Berbeda dengan desa lain di Karangjambu yang banyak mengandalkan gula kelapa, Desa Jingkang dikenal sebagai salah satu sentra penghasil cengkeh dan kapulaga di Kabupaten Purbalingga. Iklim yang sejuk dan kondisi tanah yang cocok membuat kedua komoditas rempah ini tumbuh subur dan menjadi andalan utama pendapatan petani. Saat musim panen tiba, aroma khas cengkeh yang dijemur di halaman-halaman rumah menjadi pemandangan yang lazim. Kapulaga dari Jingkang juga memiliki kualitas yang baik dan diminati oleh pasar.

Selain cengkeh dan kapulaga, warga juga menanam padi di sawah tadah hujan, serta berbagai jenis tanaman keras seperti albasia dan tanaman buah-buahan. Hasil bumi ini dijual ke pasar-pasar terdekat di Karangjambu maupun ke tengkulak yang datang langsung ke desa. Ketergantungan pada sektor pertanian ini membuat fluktuasi harga komoditas di pasaran sangat berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat.

Tata Kelola Pemerintahan dan Isu Pembangunan Kritis

Pemerintahan Desa Jingkang dijalankan oleh seorang Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya. Kantor desa menjadi pusat administrasi dan motor penggerak pembangunan. Berdasarkan hasil Pilkades serentak pada Desember 2022, Warjat terpilih sebagai Kepala Desa Jingkang, mengemban amanah dan harapan warga untuk periode 2022-2028.

Fokus utama pemerintahan desa saat ini tidak bisa lepas dari dua isu paling krusial yang dihadapi Jingkang: infrastruktur dan mitigasi bencana.

Tantangan Isolasi dan Infrastruktur

Masalah utama yang menghambat kemajuan Desa Jingkang adalah kondisi infrastruktur jalan yang terbatas dan rawan rusak. Akses menuju beberapa dusun, seperti Dusun Karangcegak, seringkali terisolir saat terjadi hujan lebat yang memicu longsor. Ruas jalan kabupaten yang menjadi akses utama juga berulang kali mengalami kerusakan parah.

Salah satu contoh paling nyata adalah kerusakan Jembatan Kali Karang yang menjadi penghubung vital. Kondisi jembatan yang rusak dan jalan yang amblas seringkali membuat akses kendaraan roda empat terputus total. Akibatnya, distribusi hasil bumi menjadi terhambat dan biaya transportasi membengkak, yang pada akhirnya merugikan para petani. Warga dan pemerintah desa berulang kali harus melakukan kerja bakti darurat dan mendesak pemerintah kabupaten untuk segera melakukan perbaikan permanen.

Kerawanan Bencana Longsor

Sebagai wilayah dengan topografi curam, Desa Jingkang berada dalam zona merah rawan bencana tanah longsor. Setiap tahun, terutama pada puncak musim penghujan antara bulan Oktober hingga Februari, puluhan titik longsor bisa terjadi. Bencana ini tidak hanya mengancam akses jalan, tetapi juga pemukiman warga dan lahan pertanian.

Pemerintah desa bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga terus berupaya melakukan langkah-langkah mitigasi, seperti sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana), dan mengusulkan pembangunan talud atau bronjong di titik-titik paling rawan. Namun skala tantangan yang begitu besar membutuhkan perhatian dan alokasi sumber daya yang jauh lebih masif dari tingkat kabupaten dan provinsi.

Optimisme di Tengah Keterbatasan

Desa Jingkang adalah sebuah paradoks yang indah. Di satu sisi, desa ini dianugerahi kekayaan alam yang melimpah dengan komoditas unggulan yang menjanjikan. Di sisi lain, ia terkungkung oleh kondisi geografis yang menyulitkan, yang berujung pada tantangan infrastruktur dan ancaman bencana yang nyata.

Namun, di tengah segala keterbatasan itu, semangat masyarakat Jingkang tidak pernah padam. Gotong royong yang kuat, kemandirian dalam mengelola hasil bumi, dan harapan yang terus disematkan pada setiap pemimpin baru menjadi modal utama untuk terus maju. Desa Jingkang adalah bukti bahwa ketangguhan sejati lahir dari kemampuan beradaptasi dan berjuang bersama. Dengan adanya perhatian serius pada pembangunan infrastruktur dan mitigasi bencana, potensi "emas hijau" dari desa di ujung timur Purbalingga ini niscaya akan dapat bersinar lebih terang, membawa kesejahteraan yang merata bagi seluruh warganya.